Posted by: herrybudimandamanik | January 24, 2021

TUHAN ITU BAIK

TUHAN ITU BAIK

Mazmur 145:9 – “TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Prolog:

Ada dua orang yang mengadakan perjalanan bersama. Mereka membawa seekor keledai untuk mengangkut barang-barang mereka, sebuah obor untuk menerangi jalan di waktu malam, dan seekor ayam, yang merupakan teman keledai itu. Ayam itu duduk di kepala keledai sepanjang perjalanan.

Salah seorang di antaranya sangat saleh, sedangkan seorang yang lainnya tidak percaya pada Tuhan. Sepanjang jalan mereka sering berbincang-bincang tentang Tuhan. “Tuhan itu sangat baik,” kata orang yang pertama.

“Kita akan lihat jika pendapatmu itu bisa bertahan dalam perjalanan ini,” kata orang yang kedua.

Menjelang petang, mereka tiba di sebuah desa kecil, dan mereka mencari tempat bermalam. Meskipun mereka sudah mencari kesana kemari, tapi tidak seorang pun menerima mereka. Dengan berat hati mereka meneruskan perjalanan sampai keluar kota itu, dan mereka memutuskan tidur di sana.

“Saya pikir kamu tadi bilang bahwa Tuhan itu baik,” kata orang kedua dengan sinis.

“Tuhan telah memutuskan bahwa di sinilah tempat bermalam kita yang terbaik,” jawab temannya.

Mereka memasang tempat tidur mereka di bawah sebuah pohon yang besar, di samping jalan menuju ke desa tadi, lalu mengikat keledai mereka lima meter dari tempat tidur mereka. Ketika mereka mau menyalakan obor, tiba-tiba terdengar suara gaduh. Seekor singa menerkam keledai mereka hingga mati dan menyeretnya untuk dimakan. Dengan segera kedua orang itu memanjat pohon agar selamat.

“Kamu masih bilang bahwa Tuhan itu baik?” kata orang yang kedua dengan marah.

“Jika singa itu tidak menerkam keledai kita, ia tentunya menyerang kita. Tuhan memang baik,” jawab orang yang pertama.

Beberapa saat kemudian terdengar jeritan ayam mereka. Dari atas pohon, mereka bisa melihat bahwa seekor kucing liar telah menerkam ayam mereka dan menyeretnya ke sana kemari.

Sebelum orang kedua sempat berkata sesuatu, orang yang pertama mengatakan, “Jeritan ayam itu sekali lagi menyelamatkan kita. Tuhan itu baik.”

Beberapa menit kemudian hembusan angin kencang memadamkan obor mereka, yang merupakan satu-satunya penghangat badan mereka di malam yang kelam
itu.  Sekali lagi orang yang kedua mengejek temannya. “Tampaknya kebaikan Tuhan terus bekerja sepanjang malam ini,” katanya. Kali ini, orang yang pertama
diam saja.

Pagi hari berikutnya kedua orang itu kembali menuju desa itu untuk mencari makanan. Mereka segera mendapati bahwa segerombolan besar perampok telah menyerang desa itu semalam dan merampok seluruh desa itu.

Mengetahui hal ini orang yang pertama berkata, “Akhirnya menjadi jelas bahwa Tuhan itu memang sangat baik. Seandainya kita bermalam di desa ini, maka kita pasti sudah dirampok bersama seluruh desa ini. Seandainya angin tidak memadamkan obor kita, maka para perampok itu, yang pasti melewati jalan di dekat tempat kita tidur, akan melihat kita dan merampok barang-barang kita. Jelas, Tuhan itu baik!!”

Pendalaman Nats/Ayat:

Apakah TUHAN itu baik atau jahat?

Ratapan 3:38 – “Bukankah dari mulut Yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?”

Yesaya 45:6-7 – “supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, 7yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.”

A. Baik

  1. Mazmur  25:8 TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
  2. Mazmur  100:5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
  3. Mazmur  100:5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
  4. Mazmur  135:3 Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!
  5. Mazmur  145:9 TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
  6. Yeremia  33:11 akan terdengar lagi suara kegirangan dan suara sukacita, suara pengantin laki-laki dan suara pengantin perempuan, suara orang-orang yang mengatakan: Bersyukurlah kepada TUHAN semesta alam, sebab TUHAN itu baik, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!, sambil mempersembahkan korban syukur di rumah TUHAN. Sebab Aku akan memulihkan keadaan negeri ini seperti dahulu, firman TUHAN.
  7. Nahum  1:7 TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya

B. Jahat

  1. Yeremia 18:11 – “Sebab itu, katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan merancangkan rencana terhadap kamu. Baiklah kamu masing-masing bertobat dari tingkah langkahmu yang jahat, dan perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu!”
    1. Yehezkiel 20:26 – “Aku membiarkan mereka menjadi najis dengan persembahan-persembahan mereka, dalam hal mereka mempersembahkan sebagai korban dalam api semua yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya Kubuat mereka tertegun, agar mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”

Natur Allah adalah baik (Karena karakter Allah yang adil dan suci) .  Allah tidak bisa berbuat jahat/tidak jahat dan tidak dapat berbuat salah, apa saja yang dilakukanNya adalah Baik. Sebagai Causa prima, maka Apa pun yang dilakukan Allah adalah benar dan adil. Tetapi, karena keterbatasan akal pikiran manusia, maka kita tidak akan akan selalu sanggup memahami apa yang dilakukan oleh Allah dan mengapa Ia melakukan apa pun yang dilakukan-Nya. Lagi pula, pemikiran-pemikiran (rancangan-rancangan) dan jalan-jalan-Nya bukanlah pemikiran-pemikiran dan jalan-jalan kita. Lalu, apakah Allah itu baik atau jahat?

Allah itu baik, tapi penafsiran manusia bisa menjadi relatif. Ia baik pada semua orang dengan memberikan hujan, air, makanan, dan kehidupan (Matius 5:43-48). Ia baik pada semua orang dengan memberikan Putra-Nya sebagai korban penebusan dosa sehingga kita yang percaya kepada Anak-Nya akan luput dari penghakiman yang akan datang (Yohanes 3:16-17). Tetapi, ketika Ia mengirimkan tulah untuk memusnahkan segala tanaman (Faraoh di Mesir), apakah tindakan ini baik atau tidak? Dari sudut pandang kita sebagai manusia, mengijinkan tulah terjadi sudah merupakan hal yang buruk, apalagi menjadi penyebab terjadinya tulah itu. Akan tetapi, karena Allah itu tidak jahat, apa pun yang dilakukan-Nya, meskipun kadang-kadang sulit dipahami, tetap adalah hal yang baik. Sebagai contoh, adalah benar bagi Allah untuk mengirimkan tulah kepada bangsa Mesir. Mereka telah memperbudak bangsa Israel. Apakah tulah itu merupakan pernyataan kasih kepada bangsa Mesir? Tidak? Apakah pengiriman tulah itu merupakan hal yang tepat untuk dilaksanakan? Tentu saja.

Allah bekerja sepanjang sejarah melaksanakan berbagai penghakiman. Melakukan penghakiman dengan keadilanNya. Meskipun ada seorang hakim yang begitu baik dan pemaaf pada semua orang. Ketika ada penjahat yang terbukti bersalah, ia tetap harus menghukum orang itu, meskipun hukuman itu akan/bisa membahayakan jiwa si penjahat. (mis. Hukuman mati). Apakah hal ini lalu berarti bahwa sang hakim tidak baik atau kurang mengasihi? Sama sekali tidak. Hukuman yang dijatuhkan sang hakim menunjukkan bahwa ia telah berbuat secara adil, seturut dengan hukum yang berlaku. Seturut dengan hukum yang berlaku adalah mendudukan persoalan sesuai fungsi dan tanggung jawabnya, demikian yang terjadi dan dilakukan Allah. IA akan menghukum setiap orang dengan adil.

Allah; Ia baik dan adil. Ia bertindak sesuai hukum Taurat (Kel. 20:1-17). Hukum Taurat yang telah Ia berikan adalah cerminan dari karakter-Nya yang kudus dan adil. Itulah mengapa berbohong itu salah, mencuri juga salah, dll karena bertentangan dengan karakter Allah. Berdosa terhadap Allah akan mendatangkan kemarahan Allah karena dosa bertentangan dengan karakter kudus-Nya. Fakta bahwa Ia seringkali menahan penghakiman-Nya atas kita adalah tindakan yang penuh kasih dan baik. Tetapi, manakala Ia mangijinkan hukuman terjadi, Ia adalah adil sebagaimana Ia juga baik dan kasih. Ia selalu memiliki tujuan dalam menjalankan keadilan-Nya. Dalam kehendak-Nya untuk membawa sejarah menuju akhir yang direncanakan-Nya sendiri (Kisah Para Rasul 4:28 untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.), Ia melaksanakan penghakiman yang adil kepada siapa pun yang melawan Dia dalam dosa. Hal ini sangatlah baik dan tepat.

Apakah Allah membawa yang baik dan yang jahat kepada manusia? Ya. Masalahnya terdapat pada sudut pandang kita. Bagi kita kadang-kadang apa yang diperbuat Allah adalah jahat. Bagi Allah, hal itu baik.

Sudut pandang manusia bisa berbeda dengan Allah; keperbedaan ini terjadi, karena Manusia tidak rela, manusia tidak pasrah, bahkan manusia ingin mengatur Allah, sehingga sering http://www.jawaban.com/news/userfile/kebaikan_1.jpgmanusia mengatakan (bisa dalam hati/terucapkan) …kata itu: ‘seandainya….; seandainya…. Dst).

Karena Natur Allah adalah baik; maka sebagai manusia harus merunut keawal mengapa sesuatu terjadi pada diri kita, mungkin karena kita tidak menyadari….apa yang kita tabor…sehingga kita menuai yang jahat/menuai kekecewaan dalam hidup ini. Nubuat Nabi Mikha (Mikha 5: 1-4a) kedatangan Raja Damai, sebagai satu anugerahNya yang diberikan kepada manusia yang akan menyelamatkan jiwa manusia; penebusan dosa, yang diawali dengan adanya kelahiran Juru Selamat, Yesus Kristus, Raja Damai, Tuhan Kita; dan kita semua adalah Orang2 yang terpanggil oleh Allah sebagai saksi Kristus. (Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah).

Tuhan Yesus Memberkati.

Amin


Categories